Rajabakarat Situs Casino Online Terpercaya Di Indonesia

Kamis, 14 Februari 2019

Cerita Sexs - Wanita Misterius Memuaskan Seks


Cerita Sexs – Sebetulnya dengan bercerita kisahku ini, saya flash back ke waktu kecilku yang semestinya tidak bisa berlangsung pada umur anak-anak, sebab mengakibatkan begitu jelek seperti yang telah kuceritakan di situs ini pula dengan judul “Berburu Burung”. Mungkin ini yang dimaksud orang dengan dampak kejiwaan dari satu pelecehan seksual pada anak, serta menyebabkan riil saat mencapai waktu remaja. 

Oh ya, buat yang belumlah tahu, namaku Fik, umurku 15 tahun, serta cerita yang kuceritakan di “Berburu Burung” sebetulnya adalah sisi terburuk hidupku yang tetap membayangiku hingga saya katakan menjadi cerita pertamaku, walau semestinya jika diruntut kebelakang ada yang melatari cerita itu, yakni peristiwa yang akan kuceritakan di bawah ini. 


Saat itu saya berusia 10 tahun, lebih dikit, intinya kelas IV SD, lumayan kecil mungkin, tapi waktu itu peristiwa yang akan merubah hidupku berlangsung. Sebetulnya, seperti anak-anak SD biasanya, tentu saja belumlah tahu apakah itu alat kelamin, serta belumlah miliki perasaan atau prasangka beberapa macam jika seorang menunjukkan atau menunjukkannya pada kita, saya meyakini itu, akan tetapi satu hari, hal tersebut beralih sesudah peristiwa itu. 

Satu hari sesudah selesai belajar grup dengan rekan-rekan, saya punya maksud mengantarkan pulang salah satunya temanku cewek, yang tempat tinggalnya cukup jauh, sesaat kami biasa belajar mulai habis maghrib sampai tuntas yang terkadang sampai jam 21:00 WIB, hingga tidak berani pulang sendirian. Ia biasa kupanggil Na, umurnya seumuran denganku, cewek paling pandai di kelasku, hingga banyak grup belajar yang memperebutkannya, serta mujur ia ingin jadi anggota grup kami. 

Cerita ini bermula dari sini, saya boncengkan ia pulang ke tempat tinggalnya dengan sepeda kecilku. Kukayuh pelan-pelan, enjoy saja lagian belumlah sangat malam untuk ukuran desaku, sebab baru jam 20:00 lebih dikit, serta malam itu rupanya cukup ramai. Sampai pada akhirnya masuk jalan yang kanan-kirinya banyak ditumbuhi bambu. Ya, tempat ini yang ditakuti oleh Na, saya sich biasa saja jika ada rekan, tapi jika sendirian yang paling-paling ngebut waktu melewati jalan itu, ngeri sich. Akan tetapi, rupanya malam hari ini tidak demikian, sebab tampak satu mobil akan melintas mengarah kami. Tapi tidak diduga mobil itu berhenti di muka kami serta selekasnya keluar seseorang wanita dari pintu kemudi, kuhentikan sepedaku, kelihatannya wanita itu ingin bertanya suatu pada kami. 

Rupanya pendapat kami salah, wanita itu keluarkan pistol dari balik pakaiannya serta menodongkannya pada kami. Berdua kami terkejut serta ingin berteriak, tapi urung terwujud kami telah diancam dengan suara serius, hingga kami juga menuruti saja apakah maunya. Sepedaku juga dilemparkan ke semak-semak, hingga tidak meresahkan, serta kami diminta masuk ke mobilnya. Di mobil Panther itu kami berdua kehilangan kesucian. 



Awalannya ia memerintah kami duduk di kursi yang telah direbahkan, kami tidak paham akan diapakan, yang pasti lalu ia melepas pakaiannya satu-satu sekalian selalu memandang kami berdua. Kami juga diam saja sebab memang tidak paham tujuannya. Sesudah terlepas semua pakaian serta telanjang bundar, ia menyodorkan ke-2 puting susunya pada kami. Kami tidak ingin, tapi selekasnya mendapatkan intimidasi kembali, hingga kami juga sangat terpaksa mengerjakannya juga. Saya serta Na juga menyedot puting susunya bertepatan. Ia juga kelihatannya nikmati hisapan kami berdua sekalian tangannya mengelus-eluskan selakangannya. Kami juga selalu mengerjakannya seperti yang ia ingin, sesaat payudaranya makin jadi membesar saja, dengan kadang-kadang ia meremas-remasnya sendiri, sampai betul-betul mengeras. 

Kami tersentak saat tidak diduga ke-2 tangannya mencapai selakangan kami, tetapi tidak ada yang dapat kami lakukan tidak hanya menurut. Saya juga rasakan penisku diremas-remasnya hingga menegang, sesaat mulutku masih tetap menyedot puting payudaranya. Selang beberapa saat ia memerintah kami berhenti menyedotnya. Tetapi apakah yang diperbuatnya, tangannya berubah ke Na yang tengah telentang, dibukanya bajunya satu-satu sampai telanjang bundar, demikian pula terhadapku. Hingga kami bertiga telanjang semua. Ia juga berlaga, mulai dengan Na ia menciumi sekujur badan Na, menyedot payudaranya, menjilati semua tubuhnya serta menyedot dalam saat pas di selakangan Na. Na juga cuma bisa mendesis pasrah, sekalian kadang-kadang menjerit kecil, bahkan juga menggelinjang bersamaan jilatan-jilatan wanita itu di tubuhnya. Saya sendiri disuruhnya mengocok penisku, saya tidak paham mesti dikocok semua, sesaat kurasakan penisku makin keras saja. 

Tidak lama kemudian ia berubah ke arahku. Sesudah senang dengan Na, langsung ia menciumiku, sampai saya rasakan kegelian di semua tubuhku. Pada akhirnya ia berhenti di pangkal pahaku, mempermainkan penisku yang telah mengeras dan melumatnya. Saya rasakan perasaan lainnya waktu ia tidak diduga mengisap penisku. Saya juga cuma bisa mengeluh serta berkelojotan kegelian, sesaat deru nafasnya juga makin tidak karuan saja. 

Lalu ia berhenti serta berubah tempat. Sekarang ia yang berbaring, sesaat kami yang berdiri. Ia memerintah Na duduk di perutnya membelakangi saya, Na juga menurut saja. Lalu disuruhnya Na merebahkan tubuhnya, hingga pas di payudaranya supaya kelak menghisapnya kembali bergantian, sesaat saya, dengan cukup kasar serta sekalian menggenggam penisku, dibimbingnya penisku mengarah selakangannya. Lalu saya diminta masukkan penisku ke lubang di selakangannya serta menggerakkan tubuhku maju mundur di vaginanya. Serta tanganku ditempatkan pada dada Na agar saya meremas dadanya waktu ia memberikan aba-aba untuk mengawali dengan bertepatan kelak. 


Sesudah semua sudah diaturnya, ia juga memerintah kami mengawali. Sesuai dengan apakah yang disuruhnya barusan, Na juga menyedot bergantian payudaranya yang mengeras serta saya juga mengocokkan penisku di vaginanya. Kesempatan ini mukanya tadi serius beralih keseluruhan waktu kami lakukan seperti apakah yang disuruhnya. Ia mendesis, menggelinjang nikmati apakah yang kami kerjakan dengan bertepatan, seringkali ia memekik ketahan sekalian menggelinjang menggoyangkan tubuhnya. Mulutnya menganga serta kadang-kadang tangannya menggenggam pinggangku serta merapatkannya di tubuhnya. Sesaat tanganku meremas-remas buah dadanya, hingga ia juga terkadang mengeluh kegelian. Saya sendiri rasakan suatu yang aneh merambahi sekujur tubuhku. Saya tidak tahu apakah yang berlangsung padaku, ditambah lagi waktu kubenamkan penisku di vaginanya, rasa-rasanya seperti geli tetapi di semua tubuhku, hingga dalam mobil itu yang terdengar cuma nafas yang terengah-engah yang terkadang diselingi erangan penuh kesenangan.

Tetapi itu tidak tahan lama, sebab tidak lama kemudian kurasakan badan wanita itu mengejang, menggelinjang tidak karuan serta mengeluh dengan nafas berkejaran. Lalu tidak diduga ia menjepitkan kakinya di tubuhku, sedang ke-2 tangannya memeluk erat kami berdua sekalian mengeluh panjang serta tubuhnya melemas. Sekejap kami dalam pelukannya, serta keringat kami juga membasahi badan kami bertiga, kurasakan vaginanya keluarkan cairan serta tentang penisku yang masih tetap di vaginanya. Ia lalu melepas pelukannya sekalian tersenyum simpul penuh arti. 

Lalu ia memerintah kami bertukar tempat kembali, kesempatan ini Na yang berada di kursi, sesaat saya berdiri serta wanita itu berada di belakangku. Ia lalu menyuruhku masukkan penisku ke vaginanya Na. Saya juga tidak bisa menolaknya. Saya juga masukkan penisnya ke badan Na, Na juga menjerit kesakitan. Dengan sigap ia menyodorkan puting susunya ke mulut Na, hingga Na tidak menjerit kesakitan kembali, serta saya juga menggoyangkan tubuhku sesuai dengan perintah wanita itu, sesaat tampak darah mengalir dari vaginanya Na. 


Sesaat kami lakukan adegan itu, wanita itu duduk di belakang kami memerhatikan gerak penisku maju-mundur di vaginanya Na, dan bersihkan darahnya Na. Sedang kami juga masih lakukan adegan barusan sampai kurasakan makin enak saja, kelihatannya Na pun rasakan hal sama sepertiku, sebab ia tak akan menjerit, tetapi mengeluh dengan nafas turun naik. Tidak diduga dari belakang Wanita itu hentikan apakah yang kami kerjakan, sekejap ia menjilati penisku yang betul-betul lainnya rasa-rasanya serta menjilati pun vaginanya, lalu kembali masukkan penisku ke vaginanya Na serta menepuk bokongku untuk melanjutkan kembali mengocok. Sampai selang beberapa saat kulihat Na makin terengah-engah serta mulai menggoyangkan tubuhnya ke kanan ke kiri kelihatannya tidak tahan kembali meredam suatu yang ingin keluar, sedang mulutnya menganga keluarkan nada erangan-erangan kecil. 

Wanita itu lihat apakah yang berlangsung pada Na, langsung ia ikut-ikutan menjilati payudara Na, hingga Na makin tidak karuan menggelinjang, serta pada akhirnya ia juga mengeluh panjang sekalian tubuhnya mengejang tidak karuan. Saya juga makin percepat kocokan penisku di vaginanya, serta ia juga lalu kurasakan tubuhnya mengendur lemas serta terbaring di kursi. Kurasakan vaginanya basah oleh cairan yang mengalir dari dalam. Saya juga lalu diminta wanita itu keluarkan penisku dari vaginanya. Saya juga telah dari barusan sebetulnya rasakan kesenangan dari apakah yang kulakukan, tetapi nyatanya perasaan itu bertahan lama dalam tubuhku. 

Lalu wanita itu memerintah Na untuk mengocok penisku dengan mulutnya serta menyedotnya. Nyatanya perasaan nikmat itu kembali merasuki tubuhku serta makin mencapai puncak, sesaat hisapan-hisapannya makin panjang saja, rupanya ia pun menikmatinya. Sampai waktu ia menyedotnya begitu panjang, saya juga tidak tahan kembali. Serta saya juga memperingatkan Na supaya hentikan apakah yang dikerjakannya, sebab kukira saya ingin kencing. Nyatanya sesudah Na hentikan sedotannya, justru penisku lalu dicapai oleh wanita itu, serta dimasukkannya ke mulutnya. Dimasukkannya penisku sampai tidak tersisa, lalu disedotnya dalam-dalam, sampai saya tidak tahan kembali. 

Bersamaan erangan panjangku, saya rasakan perihal yang mengagumkan, tubuhku menggigil rasakan kesenangan yang tanpa tara. Penisku yang telah dikeluarkan dari mulut wanita itu menyemburkan cairan putih kental yang langsung dicegat oleh mulutnya kembali serta ditelannya. Bahkan juga cairan yang tidak lainnya ialah sperma pertamaku itu yang masih tetap tersisa di penisku juga dijilatinya sampai tidak tersisa. Sesudah itu kurasakan lemasnya tubuhku, demikian juga yang kulihat pada Na ataupun wanita itu. 

Lalu dengan kasar ia menyuruhku selekasnya kenakan pakaian kembali. Sesudah itu kami dikasih minuman seperti juice jeruk, tapi sesudah sesaat kami minum, kami terasa ngantuk berat, lalu tertidur serta tidak sadarkan diri. Kami baru terbangun waktu beberapa orang mengerumuni kami sekalian membawa lampu yang begitu jelas. Kami bingung lihat peristiwa itu, sebab kami berdua tak akan di mobil, tapi telah ada di semak-semak dekat rumpun bambu bersama dengan sepedaku. 

Saya juga menanyakan pada mereka, tuturnya kami barusan dibawa gondoruwo. Tetapi sebetulnya tidak, sebab besoknya kami berdua rasakan kesakitan pada alat kelamin kami, serta saat kembali pada tempat itu, disana memang saya temukan sisa ban mobil. Untung saja peristiwa itu tidak didapati oleh penduduk yang lain. Akan tetapi peristiwa itu membuatku jadi seperti memperoleh desakan perasaan bersalah pada Na. Bahkan juga sesudah itu, terkadang muncul kemauan untuk mengulanginya, hingga seringkali saya melampiaskannya dengan masturbasi, atau melamun sendiri di kamar sebab dihantui perasaan itu.

Cerita Dewasa, Cerita Sexs, Cerita Hot, Cerita Panas, Selingkuhan, Adik Ipar Ngetot, Kakak Ipar, Perselingkuhan, Ngawe, Tante, Bahenol,Seksi, Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri


Ikuti Channel CERITA DEWASA



REPOST BY : SITUS POKER ONLINE

Rajabakarat Situs Casino Online Terpercaya Dan Terbaik Di Indonesia