Rajabakarat Situs Casino Online Terpercaya Di Indonesia

Kamis, 31 Januari 2019

Cerita Seks - Tante Tidak Kembali Sombong Sesudah Keenakan Ku Entot


Cerita Sexs – Hawa pagi hari ini berasa sejuk sekali, seolah menyongsong baik datangnya hari Minggu ini. Secerah muka tante Ivone yg tengah bercengkrama dengan bunga bunga ditaman. Walau terlihat angkuh, akan tetapi kecantikan mukanya tidak bisa disembunyikan. 

Saya barusan tuntas mandi serta punya niat ngeteh diteras rumah sekalian mnghirup hawa pagi yg fresh. Namun mataku lihat tante Ivone tengah asik nikmati keindahan bunga ditaman depan rumah. Dengan style ala petani bunga Cibodas, tante Ivone terlihat srius mmperhatikan tanaman itu. ” Pagi tan ” sapaku. ” Hmm… ” balasnya tiada berpaling dari rumpunan bunga. ” Ingin saya buatin minum nda tan!? ” tanyaku kembali 1/2 tawarkan layanan. ” Nda perlu!! ” jawabnya pun sambil membelakangiku. Saya tidak lihat tante Rita, Hendri atau Nita pagi hari ini. ” Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati. 


Saya kmbali mmperhatikan tante Ivone yg mmblakangiku. Dari mulai betisnya yg putih mulus mskipun terlihat kurus, pahanya yg lebih mulus dari betisnya, bokongnya walau trbalut clana pendek, akan tetapi trlihat jelas lekukannya. ” Coba ia dapat saya tiduri sperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati. Belumlah habis lamunanku,tau-tau kulihat badan tante Ivone trhuyung lemah ingin trsungkur. Secara cepat saya mloncat serta mmegangi tubuhnya yg hampir trsungkur itu, mninggalkan bekas lamunan cabulku. 

Kurangkul tubuhnya yg mulus serta trlihat lemas sekali. “Ga papah kan tan??” tanyaku penuh perasaan cemas, sraya mmapah badan tante Ivone. “Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone lemah. “Ya sudah, istirahat saja didalam” saranku sekalian selalu memapahnya ke rumah. “Akhirnya saya dapat mrangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karena dapat mrangkul badan si angkuh trsebut. 

Stelah brada di dalam rumah, dengan perlahan-lahan kududukan tante Ivone disofa ruangan tamu. Dengan mnarik nafas tante Ivone duduk serta brsandar pada sandaran sofa. Stelah itu saya mengambil langkah mninggalkannya sendiri. Tidak brapa lama saya kembali dngn sgelas air hangat serta mnghampiri tante Ivone yg tengah brsandar disandaran sofa. “Minum dahulu tan, agar lebih enak!” ujarku sekalian mnyerahkan gelas brisi air hangat yg kubawa. Tante Ivone juga mminum air hngt yg kuberikan. “Makasih ya Fad” katanya lemah sekalian mletakan gelas dimeja yg ada didepannya. 

“Kpalanya masih tetap pusing gak tan!?” tanyaku. Tante Ivone cuma mnganggukan kpalanya. “Mau dipijatin gak!?” tanyaku kembali. “E, em” jawab tante Ivone prlahan seolah tengah mnahan sakit. Saya juga sgera memijat dari mulai kpalanya dngn prlahan tempat, kmudian dahinya yg ia katakan mrupakan pusat perasaan sakitnya. “Wah, knapa tante Fad!?” bertanya Nita yg barusan pulang. “Tadi si tante hampir jatuh, kpalanya pusing Nit!” jawabku. ” Trlalu lelah kali!? ” tutur Nita sekalian mlangkah kedapur. “Dah aga mndingan Fad” jelas tante Ivone dngn mata terpejam, nikmati pijatan pijatan jariku. Berasa hangat dahinya brsamaan dngn perasaan hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma badan tante Ivone trasa mnusuk ke-2 lobang hidungku. Mmbuat saya ingin lebih lama kembali memijat serta dekat dngnnya. 


“Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, brupaya memancing supaya niatku terwujud. “Iya kali? “ujarnya juga, seolah mngerti akan makna ucapanku. Membuatku semakin brani lebih jauh. “Mau dikerikin gak!?” tanyaku dngn penuh haraf padanya. “Memang kamu dapat!?” tante Ivone balik brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar tidak karuan. “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone brubah fikiran kembali. “Ya sudah, tetapi dikamar ya…, gak enak disini” pinta tante Ivone. Mmbuat hatiku brdebar semakin cepat. Dengan prlahanku papah ia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha untuk meredam serta menentramkan hatiku. Yang mulai dirasuki kemauan serta fikiran kotorku. 

Sesudah brada di dalam kamar, kusarankan supaya ia istrahat diranjangnya. Tante Ivone juga mrebahkan tubuhnya sraya brnafas panjang. Seakan-akan ada beban berat yg dibawa. Saya sgera brlalu mngambil obat gosok serta coin untuk mengerik badan tante Ivone. Stelah kudapati smua yg kubutuhkan, saya kembali mnghampiri tante Ivone yg tengah menunggu. Dengan mmbranikan diri saya memintamya supaya ia mlepaskan baju yg dipakainya. Ia juga prlahan melepas baju atau pakaian yg dipakainya. Shingga tante Ivone sekarang cuma mngenakan bra yg brwarna pink serta clana pendek saja. Ada getaran hangat mnjalari sluruh tubuhku, waktu melihat tante Ivone mmbuka pakaiannya. Sampai mmbangunkan kjantanan serta udara nafsuku. Yang memang sudah mngendap dibenakku semenjak awal, saat memprhatikan ia ditaman. 

Dengan prasaan yg tidak mnentu serta dibayang-bayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap … 

..usap punggung mulus yg mmblakangiku, dngn hati hati sekali. “Tali branya dibuka saja ya tan??” pintaku pnuh haraf sekalian trus mngusap serta mengerik punggung bagus dihadapanku. “Iya… ” jawabnya lirih. Meredam kerikan dipunggungnya, entahlah sakit atau geli saya tidak tahu. Yang tentu tanganku sgera melepas kait tali branya, hingga mmbuat branya mlorot mnutupi sbagian payudaranya yg bundar serta berisi. Sperti payudara punya gadis umumnya. Stelah tanpa kembali penghambat dipunggungnya, akupun membalurinya dngn minyak gosok. Serta jari jemarikupun menari mmbentuk garis dipunggung tante Ivone. 

Sekalian sekali kali mataku melirik mengarah payudaranya yg brusaha tertutupi dngn bra serta ke-2 tlapak tangannya. Tetapi perihal trsebut mmbuatku smakin terangsang didorong perasaan pnasaran yg tramat. Smentara tante Ivone cuma trdiam sraya mmejamkan matanya yg bundar serta indah. ” Perlahan perlahan ya Fad!? ” pintanya masih tetap dngn mata yg trpejam. Tau-tau pintu kamar prlahan terbuka, terlihat Nita tengah brdiri didepan pintu. “Tan saya mo kerumah tman dahulu ya!?” tutur Nita brpamitan sraya matanya mlirik kearahku. “Iya Nit… ” balas tante Ivone tiada brpaling kearahnya. Kmudian scara prlahan Nita mnutup pintu kembali serta brlalu pergi. 



Jari tanganku mulai nakal trhadap pekerjaannya, jariku trkadang nyelinap di bawah ketiaknya brusaha mencapai benda yg bundar serta padat brisi yg ditutupinya. Tetapi tangan tante Ivone kadang brusaha mnghalanginya, dngn merapatkan pangkal lengannya. “Jari kamu nakal ya Fad!? ” kata tante Ivone stengah berbisik sambil mlirik ke arahku. Membuatku trsipu malu. “Habis gak kuat sih, tan…” jawabku jujur. Tetapi tante Ivone justru melepas branya shingga sekarang payudaranya terlihat polos tiada plindung kembali. 

Serta langsung jadi makanan ke-2 mataku tiada brkedip. Langsung mmbuat hatiku brdebar debar mnyaksikan panorama trsebut. “Sekarang dapat kamu plototin pe senang dech!!” tutur tante Ivone tidak kembali mnutupit buah dadanya dngn ke-2 tlapak tangannya kembali. Jantungku trasa bgitu cepat brdetak serta mmbuat lemas sluruh prsendianku. Kontolku brlahan tetapi tentu mulai brdiri tegak mngikuti dorongan hasratku. 

“Memang dah tuntas ngeriknya Fad!?” tegur tante Ivone mngingatkanku. Mmbuat saya sgera mlanjutkan prkerjaanku yg trtunda sekejap. Hampir sluruh sisi belakang badan tante Ivone sudah kukerik serta brwarna merah brgaris garis. Cuma sisi bokongnya yg lepas dari kerikanku karena trhalang dngn clana pendek dan CD yg dikenakannya. Tetapi belahan bokongnya sudah senang kuplototin. 

Pada akhirnya pekerjaanku tuntas juga. Lalu dngn prlahan jari jariku memijati pundaknya. Tante Ivone mnundukan kpalanya, sekali sekali trdengar nada dahak dari mulutnya. “Sudah Fad!” printahnya, supaya saya mnyudahi pijatanku. 

Dengan prasaan malas akupun mnghentikan pijatanku serta sgera mmbrsihkan bekas sisa minyak dikedua tlapak tngnku. ” Bersihkan tanganmu dahulu agar bersih sana!!” pinta tante Ivone skaligus printah. Akupun branjak pergi kekamar mandi yg memang benar ada di dalam kamar trsebut. Stelah selesai mncuci sluruh tanganku sampai bnar bnar bersih. Akupun kembali mendekati tante Ivon yg tengah telentang di atas ranjang masih tetap dngn kondisi sparuh bugil. Sperti waktu saya tinggalkan kekamar mandi. Sampai payudaranya yg bundar serta brisi terlihat mmbusung besar didadanya, dngn puting yg brwarna coklat susu. “Ayo Fad, kamu ingin mainin ini kan!?”. “Aku pun ingin kok!?” kata tante Ivone sekalian mremas salah satunya payudaranya sampai putingnya mnonjol kearahku. Akupun mndekat mnghampirinya dngn perasaan nafsu. Membuat kontolku semakin brdiri serta mngeras kencang di balik clanaku. 

Akupun tidak mnunggu lebih lama, sgeraku remasi payudaranya yg mnantang. Tante Ivone brgelinjang waktu tlapak tanganku mndarat serta meremas ke-2 payudaranya. ” Achh.., iya Fad trussss ” rintihnya prlahan. Jari jemariku semakin liar mremasi sluruh daging bundar yg padat brisi. JariQ pun mainkan putingnya yg mulai mngeras. ” Iya,.., mari diisep Fad.., aaaayooo “pinta tante Ivone dngn nafas taj tratur. Akupun sgera mnjilati serta mengisapi puting payudaranya. “Aduhhh…, enaaaak, trusss….” desah tante Ivone sraya mmegangi kpalaku. Saya smakin brnafsu dngn puting yg kenyal sperti urat serta mnggemaskan. Smentara tante Ivone smakin mndesah tidak karuan. Tangan kananku melaju mengarah slangkangan di bawah pusar, trus mnyusup masuk di antara clana serta CD tante Ivone. Sampai jari jariku trasa mnyentuh rumput halus yg cukuplah lebat didalamnya. Tante Ivone mmbuka pahanya tidak saat jari tlunjukku brusaha masuk dalam lobang yg ada di tengah bulu bulu halus kepunyaannya. “Aowww…” jerit kecil tante Ivone waktu tlunjukku brhasil masuk lobang memeknya. Ia juga mnggeliatkan tubuhnya penuh gairah nafsu. Smentara kontolku smakin mngeras akan kluar berbahan yg mnutupinya. 

Lumayan lama jari tlunjukku kluar masuk di dalam memek tante Ivone, sampai lobang itu mulai trasa basah serta lembab. Hingga kemudian tangan tante Ivone meredam pergerakan tanganku serta mminta mnyudahinya. “Aaaachhh.., udaahhh., Faddh.., aaachh” rintih tante Ivone. Akupun menarik tanganku dari balik clananya serta mlepaskan putingnya dari mulutku. 

“Buka pakaianmu dong, Fad!!” sengit tante Ivone sraya bangun serta mlepaskan clana pendek dan CDnya. Shingga ia bugil serta terlihat rumput hitam di tengah slangkangannya yg barusan ku obok obok. Akupun mlepaskan smua pakaianku serta bugil sperti dianya. 


Dengan senyum manis kearahku, tante Ivone mendekat serta brjongkok pas dimuka slangkanganku. “Aouw, gede sekali..!!” sengit tante Ivone sraya tlapak tangannya mraih kontolku yg sudah brdiri serta keras. Dngn tangan kanan ia mmegang erat batang kontolku, sedang tlapak kirinya mngelus elus kpalanya. Sampai kpala kontolku trasa brdenyut hangat. Kmudian dimasukan kontolku dalam mulutnya sraya matanya mlirik ke arahku. “Agghhh… “aku mlengguh tidak saat sluruh kontolku tnggelam masuk dalam mulutnya. Darahku brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. Saya cuma bisa memegangi kpala tante … 

…Ivone, mremas dan mngusap usap rambutnya yg ikal sebahu. Smentara tante Ivone smakin liar, sbentar mngulum serta mngemud seolah ia ingin melumat sluruh kontolku. Trnyata ia lebih buas dari tante Rita. Trkadang ia mnjilati dari batang sampai lobang kencing dikpalanya. ” Aaaaaaa… ” erangku meredam perasaan nikmat nan tramat. Trasa tubuhku melayang-layang jauh tidak menentu. 

Entahlah brapa lama tante Ivone mngemut, mnjilat serta mngulum kontolku. Yg jelas perihal ini mmbuat tubuhku brgetar serta hampir kejang. ” Gantian dong tan, aQ pun ingin jilatin memekmu! ” rengekku, hampir tidak dapat mnahan nafsuku. Ingin rasa-rasanya memuntahkan keluar sekitar banyak. Supaya tante Ivone mandi dngn air maniku. 

Tante Ivone sgera bangun brdiri tinggalkan kontolku yg masih tetap brdiri tegak. Kmudian saya mminta supaya ia duduk dikursi tiada lengan yg ada. Akupun brjongkok mnghadap memeknya yg dihiasi bulu lebatnya. Ke-2 kaki tante Ivone trtumpu pada ke-2 bahuku. Jadi mulutku mulai mnjarah memek yg tlah mnganga terkuak jari jemariku, sampai terlihat jelas lobang memek yg brwarna merah serta lembab. Lidahku juga mulai mnjelajahi serta mnjilati lorong itu. “Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante Ivone waktu lidahku brmain mnjilati lobang memeknya. “Aduuuhh,…, truuusss, lebihhh daallaaamm, aaah,… enaaakhh, agh, agh, aghhhh” rintihnya juga sekalian mremas serta mnjambaki rambut dikpalaku. Lidahkupun smakin liar serta brusaha masuk lebih dalam kembali. “Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” nada tante Ivone tidak karuan. Lidahku brhenti mnjilati dinding lobang memek, sekarang brpindah pada daging mungil sbesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yg brwarna merah serta basah dngn air mazinya serta air liurku. 

“Aughh…..” nada tante Ivone sperti tersedak sekalian mrapatkan ke-2 pahanya, sampai mnjepit leherku, saat ku isap itilnya. ” Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” kata tante Ivone lirih. ” Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante Ivone sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yg trkulai lemas dibahuku. 

Akupun mlepaskan isapan mulutku pada itil tante Ivone serta bangun brdiri didepannya dngn kontol yg masih tetap tegak serta keras. Lalu mminta tante Ivone supaya bangun dari duduknya. Sekarang saya yg mnggantikan tempatnya duduk dikursi. 

Tante Ivone naik keatas pahaku serta tubuhnya mnghadap kearahku, sampai badan kami sama-sama brhimpitan. Kmudian tante Ivone mmbimbing kontolku masuk kelobang memeknya dngan jarinya. ” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Ivone saat kontolku masuk menyerang memeknya. Tidak lama kmudian bokongnya mulai naik turun, mngesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun mngimbanginya dngn mmegangi pinggulnya mmbantu bokongnya naik turun. ” Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “. ” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivone tidak karuan bila tubuhnya turun mnenggelamkan kontolku dimemeknya. 

” Aauwww, saya gak tahan ne Fadd,…, aaaauwww, yessss ” rintih tante Ivone sraya mnggerakan bokongnya dngn cepat. Akupun mmbalas reaksinya, dengan melumat kembali payudaranya .”Aaaaaawhhh……..”erang tante Ivone sekalian mnekan bokongnya lebih rapat dengan slangkanganku. Akupun mengejang mnahan desakan pantat tante Ivone. “Aaaachhhh…….” pada akhirnya saya tidak dapat kembali mmbendung cairan kental dari dalam kontolku. Kamipun sama-sama brpelukan dngn erat sesaat dngn brcampur peluh masing masing. 

Stelah lumayan lama kami brpelukan, kamipun bangun dngn malas, malas branjak dari situasi yg ada. Stelah itu kamipun mandi mmbrsihkan badan kami masing masing yg basah dngn peluh syurga.

Cerita Dewasa, Cerita Seks, Cerita Hot, Cerita Panas, Bokep, Ngentot dengan saudara, Sedarah, Tante yang Semok, Ngetot, Ngawe

REPOST BY : SITUS POKER ONLINE

Rajabakarat Situs Casino Online Terpercaya Dan Terbaik Di Indonesia